CEPAT MEMBACA - 30 Jam Lancar CALISTUNG
METODE MEMBACA TANPA
MENGEJA
Membaca adalah langkah awal untuk
untuk membuka dunia. Kali ini kita akan membahas bagaimana cara mengajarkan membaca
ke anak. Ada beberapa metode yang bisa digunakan, masing-masing metode ada
kelebihan sendiri-sendiri.
Dengan berbagai pertimbangan kami
menggunakan Metode Membaca Tanpa Mengeja karena sesuai dengan tujuan utama kami
yaitu anak bisa cepat membaca. (dalam 30 jam lancar CALISTUNG).
Inti dari metode ini adalah bagaimana
mengemas kegiatan belajar menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak
dengan permainan, flash card dan lain-lain sehingga anak tidak merasa kalau
sebenarnya mereka sedang belajar.
Dalam Metode Membaca Tanpa Mengeja
diawal tidak dikenalkan nama huruf, tetapi langsung membaca suku kata tanpa
dieja. Ketika anak sudah mulai lancar membaca baru dikenalkan nama-nama huruf.
Karena target utamanya adalah anak bisa cepat membaca, jadi diawal kita
mengurangi beban anak untuk menghapal nama huruf sehingga target bisa lebih
cepat tercapai.
Untuk membuat anak merasa senang
belajar membaca, ada 8 langkah yang
menjadi pedoman kami dalam kegiatan belajar CALISTUNG
Langka
1 : ICE BREAKING
Lakukanlah ICE BREAKING di awal
kegiatan belajar untuk mencairkan suasana dan membuat anak merasa senang ketia
akan belajar. Otaka akan lebih mudah merekam hal-hal baru ketika suasana hati
senang.
Beberapa kegiatan ICE BREAKING yang
bisa dilakukan antara lain : Tepuk, Gerak dan lagu, Senam otak dan permainan
ringan lainnya.
Langkah
2 : RIVIEW
Ulas kembali materi-materi yang
sebelumnya sudah penah diajarkan untuk mengecek apakah anak sudah menguasai
atau belum. Kalau sudah menguasai bisa dilanjutkan ke materi berikutnya, kalau
masih ada yang kurang dikuasai ulagi bagian yang kurang dikuasai.
Langkah
3 : DEMONSTRASI
Guru / Orang tua mendemonstrasikan
terlebih dahulu pengucapan suku kata yang akan diajarkan, anak diminta
mendengarkan terlebih dahulu. Setelah beberapa kali diucapan, anak diminta
untuk mengulangi suku kata yang diucapkan olah guru / orang tua sampai
pengucapannya tepat. Selanjutnya anak diminta mengucapkannya sendiri, guru /
orang tua hanya menunjuk / memperlihatkan flash card dari suku kata yang sedang
diajarkan.
Yang perlu diperhatikan pada tahap
demonstrasi ini adalah, bagaimana kita memancing anak untuk mengucapkan kata
tersebut berulang-ulang hingga tertanam dalam ingatan memori mereka, kita baru
mengajarkan suku kata baru ketika anak sudah lancar membaca suku kata yang
sedang kita ajarkan secara berulang-ulang dengan tempo cepat.
Langkah 4 : EVALUASI
Setelah mengenalkan beberapa suku kata
ke anak, kita mengecek atau
mengevaluasi
apakah materi yang kita sampaikan pada tahap demonstrasi telah tertanam
pada memori anak atau belum.
Langkah 5 : MENULIS
Gaya menulis dan proses anak belajar
menulis sangat bervariasi, kita hanya mengajarkan dasar-dasarnya saja, yang
terpenting adalah banyak latihan sehingga anak terbiasa menulis dan bentuk
tulisannya bisa rapi.
Langkah 6 : BERHITUNG
Menanamkan pemahaman Konsep Dasar dan Penalaran dalam Berhitung. Mengenalkan beberapa metode berhitung, anak bisa memilih metode mana yang dirasa paling sesuai untuk dirinya.
Langkah 7 : PENGUATAN MEMORI
Konsentrasi anak untuk belajar
biasanya hanya bisa bertahan beberapa menit awal saja, sedangkan konsentrasi
anak untuk bermain jauh lebih lama, bahkan bisa sampai beberapa jam. Oleh sebab
itu daripada kita memaksakan anak untuk konsentrasi belajar lebih baik kita
memanfaatkan konsentrasi anak dalam bermain dengan menyisipkan materi-materi
belajar dalam berbagai permainan sehingga anak tidak merasa kalau sebenarnya
mereka sedang belajar.
Langkah 8 : PEMBIASAAN
Kegiatan belajar membaca dibiasakan
secara rutin, sehari 1 jam selama 30 hari. Bisa dilakukan di pagi, siang atau
sore hari. Jadi targetnya adalah setelah 30 jam belajar anak sudah lancar
membaca.
Diawal dan diakhir kegiatan belajar
dibiasakan membacakan kalimat-kalimat pendek yang memiliki makna positif untuk
membentuk dan menanamkan karakter yang baik kepada anak. Misalnya : Rajin
Pangkal Pandai, Hormati Orang tuamu, Sayangi Orang tuamu, Sayangi temanmu,
Jangan lupa sholat, Sholat tepat waktu, dll.
Selain itu kami juga menerapkan
pembiasaan penggunaan Bahasa Inggris (Bilingual) selama kegiatan belajar.
TAHAPAN MENGAJARKAN MEMBACA DENGAN
METODE MEMBACA TANPA MENGEJA
Tahap
1 : MENGENALKAN SUKU KATA SATU PER SATU (DEMONSTRASI)
Ini adalah tahap Demontrasi, guru /
orang tua membacakan terlebih dahulu satu suku kata yang akan diajarkan, anak
diminta mendengarkan. Jangan langsung bertanya ke anak, tapi guru / orang tua
memberi contoh kepada anak. Setelah itu anak diminta menirukan satu suku kata
diulang-ulang, pembacaan suku kata tersebut jangan dipanjang-panjangkan.
Diawali dengan jeda yang agak lama, kemudian semakin diperpendek jedanya. Jika
anak lancar mengucapkan suku kata dengan jeda yang pendek maka akan memudahkan
anak membaca cepat. Suku kata yang dibaca bisa dari buku “Cepat Membaca”,
tulisan di Whiteboard atau menggunakan Flash Card.
Ingat, bentuk huruf merupakan simbol
yang baru bagi anak-anak, jadi diawal anak akan mengalami kesulitan untuk
mengingat bentuk-bentuk huruf dan bagaimana cara bacanya. Pada proses ini kita
harus ekstra sabar dan kadang harus menggunakan trik-trik khusus agar anak
lebih mudah mengingat.
Urutan mengenalkan suku kata nya bisa
disesuaikan dengan yang sudah tersusun di buku “Cepat Membaca” dari jilid 1 – 4.
Tahap
2 : MERANGKAI SUKU KATA (EVALUASI)
Setelah anak diajarkan 2 atau 3 suku
kata, anak diminta menirukan rangkaian suku kata yang sudah pernah diajarkan.
Setelah lancar menirukan, kemudian
anak diminta membaca sendiri.
Jika masih ada yang salah / ragu,
dibetulkan / dibantu cara bacanya.
Indikasi keberhasilannya adalah anak
lancar membaca rangkaian suku kata dengan cepat dan tepat, jeda antar suku
katanya singkat.
Tahap
3 : MENULIS
Gaya menulis dan proses anak belajar
menulis sangat bervariasi. Kita hanya mengajarkan dasar-dasarnya saja, seperti,
bagaimana memegang pensil yang benar, membuat garis lurus, garis lengkung,
membuat bentuk-bentuk huruf. Selanjutnya anak latihan mencontoh
tulisan-tulisan.
Di tahap akhir, anak diajarkan
mencongak, yaitu menulis kalimat yang diucapkan oleh guru / orang tua.
Tahap
4 : PENGUATAN MEMORI
Pada tahap ini kita memanfaatkan daya
konsentrasi anak dalam bermain. Kita gunakan kesempatan ini untuk menanamkan
lebih dalam materi-materi yang sudah diajarkan ke dalam memori jangka panjang
anak.
Ada beberapa kegiatan yang bisa
dilakukan pada Tahap Penguatan Memori :
·
Permainan Fisik, misal : Back Home, Touch the
thing, Petak umpet dan lain-lain.
·
Permainan dengan Flash Card, misal : Menebak
kartu, Merangkai kartu, Mencari harta karun, dll
Materi belajar yang sudah diajarkan
dimasukkan kedalam permainan.
1.
Back Home
Alat dan bahan : Kapur tulis
Tujuan :
ü Mengakrabkan
peserta
ü Peserta dapat menjawab
pertanyaan sesuai dengan materi yang diajarkan
Aturan Permainan :
1. Guru membuat
“rumah” di salah satu sisi ruangan.
2. Seluruh
peserta berdiri membuat kereta dibelakang guru dengan perintah “Make a train
behind me!”
3. Apabila semua
murid sudah membentuk kereta guru bertanya dengan semangat “Are you ready?!”
maka dengan semangat pula Peserta menjawab “Yes!!!”
4. “Raise your
hand !”…One…Two…Three..
5. Peserta
berjalan mengitari tengah ruangan sambil menyanyikan lagu “Fallowing the
leader” setiap lagu berhenti maka peserta membuat ekspresi yang lucu.
6. Saat peserta
asyik menyanyi guru memberi perintah “Back home!”
7. Peserta
berusaha lebih cepat masuk ke dalam “rumah”. Peserta yang terakhir masuk yang
mendapat hukuman.
8. Peserta yang
berhasil selamat masuk ke rumah diminta bilang “Yes, I win”, peserta yang
tertangkap diminta bilang “Oh no, I lose”.
9.
Peserta yang
mendapatkan hukuman diminta membaca suku kata / rangkaian suku kata yang sudah
pernah dipelajari.
2.
Touch the Thing
Alat dan Bahan : Benda-benda yang mengandung suku kata yang sedang diajarkan
Tujuan :
ü Melatih
konsentrasi anak
ü Melatih
ketepatan dan kecepatan dalam mengerjakan tugas
Aturan Permainan :
1. Semua peserta membentuk lingkaran kecil, pembimbing
berada di tengah lingkaran
2. Pembimbing memberi tugas kepada peserta untuk meyentuh
suatu benda (disesuaikan dengan materi yang sedang diajarkan)
3. Contoh : Sentuh benda yang ada kata ba !
Sentuh benda yang ada kata da !
4. Peserta yang paling cepat dan tepat melaksanakan tugas
diberi reward.
Contoh-contoh permainan yang lain akan
kami bahas dalam artikel tersendiri.
TIPS DAN TRIK
Beberapa Tips agar anak suka membaca :
1. Beri contoh dengan rajin membaca. Anak akan
meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Sebelum meminta anak untuk rajin
membaca, Anda lebih dulu harus gemar membaca. Ajak mereka membaca setiap hari,
walaupun hanya satu jam setiap harinya. Dengan cara ini, anak akan menganggap
membaca adalah kegiatan yang penting dan harus dilakukan.
2. Ciptakan tempat yang nyaman untuk membaca,
misalnya kursi yang empuk, atau sofa dengan bantal empuk.
3. Bacakan cerita-cerita yang menarik. Ketika
anak sudah tertarik dengan ceritanya maka akan lebih mudah untuk memancing anak
mulai belajar membacanya sendiri.
4. Biarkan anak memilih buku yang akan dibaca.
Hal ini akan membantu Anda untuk tetap membuat anak tertarik pada buku bacaan
sekaligus membuat mereka merasa berguna.
5. Bicarakan tentang sampul buku. Anak biasanya
akan memilih buku dengan desain sampul yang menarik dan lucu. Ajak mereka untuk
menebak isi buku dari penampilan sampulnya. Siapa saja tokoh ceritanya, atau
siapa yang menjadi "penjahatnya".
6. Sering menonton film, dimana sang tokoh membacakan
dongeng dengan mengubah intonasi suara yang berbeda untuk setiap karakternya?
Sesekali lakukan hal ini untuk menambah ketertarikan anak saat membaca buku.
Pastikan Anda tidak membacanya terlalu cepat agar mereka bisa memahami isi
cerita Anda.
7. Tunjukkan gambar-gambar menarik ketika
membacakan buku cerita. Gambar tidak hanya membuat anak lebih terpaku pada isi
buku, tetapi juga membantu mereka untuk lebih memahami perilaku tokoh-tokohnya,
dan jalan ceritanya.
8. Setelah membacakan buku, ceritakan kembali
pesan moral dalam cerita tersebut. Beri penekanan pada kata-kata penting yang
bisa bermanfaat untuk mereka.
9. Cobalah untuk menghubungkan kisah di dalam
buku, dengan realita dalam kehidupan Anda dan anak. Berikan contoh bagaimana
anak harus bertindak ketika menghadapi sesuatu, berdasarkan apa yang dilakukan
tokoh dalam cerita.
10. Pancing
sifat kritis anak terhadap buku dengan memberikan beberapa pertanyaan seperti,
"Cerita mana yang kamu suka?", atau, "Cerita mana yang tak kau
suka?", atau "Apa yang kamu pelajari dari cerita ini?"
11. Berikan variasi pada aneka bacaan yang Anda
pilih, agar anak tidak bosan saat mendengarkan Anda bercerita.
Semoga Bermanfaat.
_______________________________________
Ebook CEPAT MEMBACA dan AYO BERHITUNG
Ebook CEPAT MEMBACA dan AYO BERHITUNG
Chat WA : 085729818248 (Wawan – Bimbel
IFE)