Jumat, 17 April 2020

CEPAT MEMBACA - 30 Jam Lancar CALISTUNG



METODE MEMBACA TANPA MENGEJA


Membaca adalah langkah awal untuk untuk membuka dunia. Kali ini kita akan membahas bagaimana cara mengajarkan membaca ke anak. Ada beberapa metode yang bisa digunakan, masing-masing metode ada kelebihan sendiri-sendiri.

Dengan berbagai pertimbangan kami menggunakan Metode Membaca Tanpa Mengeja karena sesuai dengan tujuan utama kami yaitu anak bisa cepat membaca. (dalam 30 jam lancar CALISTUNG).

Inti dari metode ini adalah bagaimana mengemas kegiatan belajar menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak dengan permainan, flash card dan lain-lain sehingga anak tidak merasa kalau sebenarnya mereka sedang belajar.

Dalam Metode Membaca Tanpa Mengeja diawal tidak dikenalkan nama huruf, tetapi langsung membaca suku kata tanpa dieja. Ketika anak sudah mulai lancar membaca baru dikenalkan nama-nama huruf. Karena target utamanya adalah anak bisa cepat membaca, jadi diawal kita mengurangi beban anak untuk menghapal nama huruf sehingga target bisa lebih cepat tercapai.

Untuk membuat anak merasa senang belajar membaca, ada 8 langkah yang menjadi pedoman kami dalam kegiatan belajar CALISTUNG 

Langka 1 : ICE BREAKING

Lakukanlah ICE BREAKING di awal kegiatan belajar untuk mencairkan suasana dan membuat anak merasa senang ketia akan belajar. Otaka akan lebih mudah merekam hal-hal baru ketika suasana hati senang.
Beberapa kegiatan ICE BREAKING yang bisa dilakukan antara lain : Tepuk, Gerak dan lagu, Senam otak dan permainan ringan lainnya.

Langkah 2 : RIVIEW

Ulas kembali materi-materi yang sebelumnya sudah penah diajarkan untuk mengecek apakah anak sudah menguasai atau belum. Kalau sudah menguasai bisa dilanjutkan ke materi berikutnya, kalau masih ada yang kurang dikuasai ulagi bagian yang kurang dikuasai.

Langkah 3 : DEMONSTRASI

Guru / Orang tua mendemonstrasikan terlebih dahulu pengucapan suku kata yang akan diajarkan, anak diminta mendengarkan terlebih dahulu. Setelah beberapa kali diucapan, anak diminta untuk mengulangi suku kata yang diucapkan olah guru / orang tua sampai pengucapannya tepat. Selanjutnya anak diminta mengucapkannya sendiri, guru / orang tua hanya menunjuk / memperlihatkan flash card dari suku kata yang sedang diajarkan.

Yang perlu diperhatikan pada tahap demonstrasi ini adalah, bagaimana kita memancing anak untuk mengucapkan kata tersebut berulang-ulang hingga tertanam dalam ingatan memori mereka, kita baru mengajarkan suku kata baru ketika anak sudah lancar membaca suku kata yang sedang kita ajarkan secara berulang-ulang dengan tempo cepat.

Langkah 4 : EVALUASI

Setelah mengenalkan beberapa suku kata ke anak, kita mengecek atau mengevaluasi apakah materi yang kita sampaikan pada tahap demonstrasi telah tertanam pada memori anak atau belum.
  
Langkah 5 : MENULIS

Gaya menulis dan proses anak belajar menulis sangat bervariasi, kita hanya mengajarkan dasar-dasarnya saja, yang terpenting adalah banyak latihan sehingga anak terbiasa menulis dan bentuk tulisannya bisa rapi.


Langkah 6 : BERHITUNG

Menanamkan pemahaman Konsep Dasar dan Penalaran dalam Berhitung. Mengenalkan beberapa metode berhitung, anak bisa memilih metode mana yang dirasa paling sesuai untuk dirinya.

Langkah 7 : PENGUATAN MEMORI

Konsentrasi anak untuk belajar biasanya hanya bisa bertahan beberapa menit awal saja, sedangkan konsentrasi anak untuk bermain jauh lebih lama, bahkan bisa sampai beberapa jam. Oleh sebab itu daripada kita memaksakan anak untuk konsentrasi belajar lebih baik kita memanfaatkan konsentrasi anak dalam bermain dengan menyisipkan materi-materi belajar dalam berbagai permainan sehingga anak tidak merasa kalau sebenarnya mereka sedang belajar.

Langkah 8 : PEMBIASAAN

Kegiatan belajar membaca dibiasakan secara rutin, sehari 1 jam selama 30 hari. Bisa dilakukan di pagi, siang atau sore hari. Jadi targetnya adalah setelah 30 jam belajar anak sudah lancar membaca.

Diawal dan diakhir kegiatan belajar dibiasakan membacakan kalimat-kalimat pendek yang memiliki makna positif untuk membentuk dan menanamkan karakter yang baik kepada anak. Misalnya : Rajin Pangkal Pandai, Hormati Orang tuamu, Sayangi Orang tuamu, Sayangi temanmu, Jangan lupa sholat, Sholat tepat waktu, dll.

Selain itu kami juga menerapkan pembiasaan penggunaan Bahasa Inggris (Bilingual) selama kegiatan belajar.

TAHAPAN MENGAJARKAN MEMBACA DENGAN METODE MEMBACA TANPA MENGEJA

Tahap 1 : MENGENALKAN SUKU KATA SATU PER SATU  (DEMONSTRASI)

Ini adalah tahap Demontrasi, guru / orang tua membacakan terlebih dahulu satu suku kata yang akan diajarkan, anak diminta mendengarkan. Jangan langsung bertanya ke anak, tapi guru / orang tua memberi contoh kepada anak. Setelah itu anak diminta menirukan satu suku kata diulang-ulang, pembacaan suku kata tersebut jangan dipanjang-panjangkan. Diawali dengan jeda yang agak lama, kemudian semakin diperpendek jedanya. Jika anak lancar mengucapkan suku kata dengan jeda yang pendek maka akan memudahkan anak membaca cepat. Suku kata yang dibaca bisa dari buku “Cepat Membaca”, tulisan di Whiteboard atau menggunakan Flash Card.




Ingat, bentuk huruf merupakan simbol yang baru bagi anak-anak, jadi diawal anak akan mengalami kesulitan untuk mengingat bentuk-bentuk huruf dan bagaimana cara bacanya. Pada proses ini kita harus ekstra sabar dan kadang harus menggunakan trik-trik khusus agar anak lebih mudah mengingat.

Urutan mengenalkan suku kata nya bisa disesuaikan dengan yang sudah tersusun di buku “Cepat Membaca” dari jilid 1 – 4.

Tahap 2 : MERANGKAI SUKU KATA (EVALUASI)

Setelah anak diajarkan 2 atau 3 suku kata, anak diminta menirukan rangkaian suku kata yang sudah pernah diajarkan.

Setelah lancar menirukan, kemudian anak diminta membaca sendiri.
Jika masih ada yang salah / ragu, dibetulkan / dibantu cara bacanya.

Indikasi keberhasilannya adalah anak lancar membaca rangkaian suku kata dengan cepat dan tepat, jeda antar suku katanya singkat.





Tahap 3 : MENULIS

Gaya menulis dan proses anak belajar menulis sangat bervariasi. Kita hanya mengajarkan dasar-dasarnya saja, seperti, bagaimana memegang pensil yang benar, membuat garis lurus, garis lengkung, membuat bentuk-bentuk huruf. Selanjutnya anak latihan mencontoh tulisan-tulisan.

Di tahap akhir, anak diajarkan mencongak, yaitu menulis kalimat yang diucapkan oleh guru / orang tua.

Tahap 4 : PENGUATAN MEMORI

Pada tahap ini kita memanfaatkan daya konsentrasi anak dalam bermain. Kita gunakan kesempatan ini untuk menanamkan lebih dalam materi-materi yang sudah diajarkan ke dalam memori jangka panjang anak.

Ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan pada Tahap Penguatan Memori :

·         Permainan Fisik, misal : Back Home, Touch the thing, Petak umpet dan lain-lain.
·         Permainan dengan Flash Card, misal : Menebak kartu, Merangkai kartu, Mencari harta karun, dll
Materi belajar yang sudah diajarkan dimasukkan kedalam permainan.

 Contoh :
1.   Back Home

Alat dan bahan : Kapur tulis
Tujuan :
ü  Mengakrabkan peserta
ü  Peserta dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan materi yang diajarkan

Aturan Permainan :
1.    Guru membuat “rumah” di salah satu sisi ruangan.
2.    Seluruh peserta berdiri membuat kereta dibelakang guru dengan perintah “Make a train behind me!”
3.    Apabila semua murid sudah membentuk kereta guru bertanya dengan semangat “Are you ready?!” maka dengan semangat pula Peserta menjawab “Yes!!!”
4.    “Raise your hand !”…One…Two…Three..
5.    Peserta berjalan mengitari tengah ruangan sambil menyanyikan lagu “Fallowing the leader” setiap lagu berhenti maka peserta membuat ekspresi yang lucu.
6.    Saat peserta asyik menyanyi guru memberi perintah “Back home!”
7.    Peserta berusaha lebih cepat masuk ke dalam “rumah”. Peserta yang terakhir masuk yang mendapat hukuman.
8.    Peserta yang berhasil selamat masuk ke rumah diminta bilang “Yes, I win”, peserta yang tertangkap diminta bilang “Oh no, I lose”.
9.    Peserta yang mendapatkan hukuman diminta membaca suku kata / rangkaian suku kata yang sudah pernah dipelajari.

2.   Touch the Thing

Alat dan Bahan : Benda-benda yang mengandung suku kata yang sedang diajarkan
Tujuan :
ü  Melatih konsentrasi anak
ü  Melatih ketepatan dan kecepatan dalam mengerjakan tugas

Aturan Permainan :
1.     Semua peserta membentuk lingkaran kecil, pembimbing berada di tengah lingkaran
2.     Pembimbing memberi tugas kepada peserta untuk meyentuh suatu benda (disesuaikan dengan materi yang sedang diajarkan)
3.     Contoh : Sentuh benda yang ada kata ba !
Sentuh benda yang ada kata da !
4.     Peserta yang paling cepat dan tepat melaksanakan tugas diberi reward.

Contoh-contoh permainan yang lain akan kami bahas dalam artikel tersendiri.





TIPS DAN TRIK


Beberapa Tips agar anak suka membaca :

1.    Beri contoh dengan rajin membaca. Anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Sebelum meminta anak untuk rajin membaca, Anda lebih dulu harus gemar membaca. Ajak mereka membaca setiap hari, walaupun hanya satu jam setiap harinya. Dengan cara ini, anak akan menganggap membaca adalah kegiatan yang penting dan harus dilakukan.
2.    Ciptakan tempat yang nyaman untuk membaca, misalnya kursi yang empuk, atau sofa dengan bantal empuk.
3.      Bacakan cerita-cerita yang menarik. Ketika anak sudah tertarik dengan ceritanya maka akan lebih mudah untuk memancing anak mulai belajar membacanya sendiri.
4.     Biarkan anak memilih buku yang akan dibaca. Hal ini akan membantu Anda untuk tetap membuat anak tertarik pada buku bacaan sekaligus membuat mereka merasa berguna.
5.     Bicarakan tentang sampul buku. Anak biasanya akan memilih buku dengan desain sampul yang menarik dan lucu. Ajak mereka untuk menebak isi buku dari penampilan sampulnya. Siapa saja tokoh ceritanya, atau siapa yang menjadi "penjahatnya".
6.    Sering menonton film, dimana sang tokoh membacakan dongeng dengan mengubah intonasi suara yang berbeda untuk setiap karakternya? Sesekali lakukan hal ini untuk menambah ketertarikan anak saat membaca buku. Pastikan Anda tidak membacanya terlalu cepat agar mereka bisa memahami isi cerita Anda.
7.  Tunjukkan gambar-gambar menarik ketika membacakan buku cerita. Gambar tidak hanya membuat anak lebih terpaku pada isi buku, tetapi juga membantu mereka untuk lebih memahami perilaku tokoh-tokohnya, dan jalan ceritanya.
8.       Setelah membacakan buku, ceritakan kembali pesan moral dalam cerita tersebut. Beri penekanan pada kata-kata penting yang bisa bermanfaat untuk mereka.
9.     Cobalah untuk menghubungkan kisah di dalam buku, dengan realita dalam kehidupan Anda dan anak. Berikan contoh bagaimana anak harus bertindak ketika menghadapi sesuatu, berdasarkan apa yang dilakukan tokoh dalam cerita.
10.     Pancing sifat kritis anak terhadap buku dengan memberikan beberapa pertanyaan seperti, "Cerita mana yang kamu suka?", atau, "Cerita mana yang tak kau suka?", atau "Apa yang kamu pelajari dari cerita ini?"
11.   Berikan variasi pada aneka bacaan yang Anda pilih, agar anak tidak bosan saat mendengarkan Anda bercerita.


Semoga Bermanfaat.

_______________________________________
Ebook CEPAT MEMBACA dan AYO BERHITUNG
Chat WA : 085729818248 (Wawan – Bimbel IFE)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda