BAGAIMANA CARA ANAK BELAJAR ?
Bagaimana Caranya Anak Belajar?
Anak-anak belajar secara alami – mereka penuh rasa ingin tahu, penuh minat, dan semangat untuk belajar hal-hal baru. Cara yang terbaik untuk mengajarkan anak adalah mengembangkannya melalui aktifitas bermain yang alami tersebut.
ANAK BELAJAR MELALUI BERMAIN.
Anak memang jago dalam bermain dan enjoy banget. Bagi anak, bermain adalah pekerjaan mereka. Bermain itu membantu perkembangannya secara total dan sebaiknya digabungkan dengan semua yang dilakukan anak.
Anak belajar melalui keterlibatan langsung yang aktif dengan objek-objek konkret. Mereka perlu pengalaman-pengalaman langsung dengan hal-hal riel seperti misalnya eksperimen-eksperimen science, konstruksi, projek-projek seni, bermain peran serta field trips. AKU MENDENGAR DAN AKU LUPA, AKU MELIHAT DAN AKU MENGINGAT, AKU LAKUKAN DAN AKU MENGERTI
Anak belajar dengan melihat, mendengar, meraba dan mencium. Bayangkan bila semua indera seperti jalan. Maka lebih banyak jalan yang menuju ke otak lebih banyak pula kemungkinan terjadinya proses belajar. Dalam hal ini sensory learning membutuhkan berbagai media dan materi guna merangsang setiap indera anak.
Anak perlu untuk bercerita mengenai pengalaman-pengalamannya serta untuk mengungkapkan secara verbal apa yang sedang mereka pikirkan. Guru dapat membantu kemampuan berbahasa dengan cara menceriterakan apa saja yang sedang mereka lakukan, menyebutkan objek-objek, menjelaskan apa yang sedang dipikirkan anak serta bertanya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan .
Anak-anak selalu bergerak. Mereka memiliki daya konsentrasi yang terbatas dan biasanya tidak sanggup lama duduk tenang sambil menulis ataupun menggambar. Arahkan energi mereka dengan pengalaman menggunakan seluruh tubuh mereka di mana mereka dapat bergerak dan menggunakan tangan, kaki, kepala serta seluruh badan mereka untuk belajar.
Motivasi adalah kunci untuk belajar. Bahan-bahan yang menarik serta lingkungan yang penuh rangsangan akan dapat mencetuskan keingintahuan anak serta membangkitkan semangat untuk belajar. Pujian, hadiah-hadiah dan juga orang tua serta guru yang menampakkan kepuasan serta kesenangan mereka serta sebab-sebab pribadi lainya dapat menambah motivasi anak untuk belajar.
ANAK BELAJAR PADA TINGKATAN MEREKA MASING-MASING.
Ketahuilah latar belakang kehidupan serta ketrampilan anak didik Anda. Hal ini akan dapat membantu Anda dalam membentuk suatu program yang tepat bagi masing-masing anak. Bila aktifitas-aktifitasnya terlalu mudah, anak akan bosan, tapi bila terlalu sukar, anak dapat frustrasi. Pecahkan aktifitas yang sukar menjadi beberapa langkah yang kecil agar setiap anak dapat sukses dan dapat bergerak dari aktifitas yang sederhana ke aktifitas yang semakin kompleks.
ANAK BELAJAR MELALUI PUJIAN DAN PENGUATAN.
“Tidak ada yang sukses seperti sukses itu sendiri.” Pengalaman-pengalaman yang positif serta pujian mendorong anak untuk lebih belajar sambil membangun percaya diri. Berilah anak didik Anda dorongan yang terus menerus dengan senyuman, acungan jempol, serta dorongan secara verbal.
ANAK BELAJAR MELALUI MENIRU.
Anak belajar dari mengamati orang lain lalu meniru apa yang mereka lihat dan dengar. Anak juga meniru nilai-nilai serta sikap yang mereka lihat pada orang tua, guru serta lingkungan sekitar.
Anak mendapat pengetahuan melalui pengulangan dan melalui pengalaman-pengalaman yang telah didapat selama ini. Jumlah waktu yang digunakan dalam aktifitas-aktifitas juga merupakan faktor yang signifikan dalam hal belajar.
Anak memerlukan kebebasan untuk mencoba, menjelajahi, bereksperimen dan memilih. Karena mereka belajar melalui trial dan error, terimalah kesalahan mereka lalu berilah feedback dan dukungan.
ANAK BELAJAR MELALUI PENAMPAKKAN.
Anak seperti spons, karena itu mereka paling banyak belajar di tahun-tahun usia balita dibandingkan dengan tahun-tahun lainnya. Mereka perlu dirangsang dengan berbagai macam bahan, aktifitas serta pokok persoalan.
ANAK BELAJAR MELALUI INTERAKSI DENGAN TEMAN.
Menakjubkan sekali. Begitu banyak yang dapat dipelajari anak melalui berbicara, mengamati serta bermain dengan teman-temannya, saudara dan lainnya di dalam lingkungannnya. Mengajarkan sesuatu pada anak melalui teman sebayanya merupakan cara belajar yang tidak dapat dianggap remeh.
ANAK BELAJAR DI LINGKUNGAN YANG POSITIF.
Anak perlu merasa dicintai, aman serta terjamin bila harus belajar. Suasana yang hangat dan diterima akan lebih menguntungkan daripada suasana penuh ancaman ataupun kompetitif.
ANAK BELAJAR BILA KEBUTUHAN FISIKNYA TERPENUHI.
Anak yang lapar, ngantuk atau stres akan mengalami kesulitan dalam belajar. Pastikan anak menerima gizi yang cukup, istirahat yang cukup serta dukungan emosional yang terpenuhi.
ANAK BELAJAR MELALUI SUATU KESELURUHAN.
Belajar tidak terisolasi tapi seharusnya dihubungkan dan terintegrasi di dalam semua aspek dari sebuah kurikulum. Belajar juga sebaiknya terfokus pada anak secara keseluruhan dengan memenuhi semua kebutuhan fisik, sosial, emosional dan intelektual si anak.
Nah, bila garis-garis pedoman tersebut di atas diikuti, anak akan ke sekolah dengan penuh semangat, belajar dengan semangat pula serta menjadi murid yang mandiri. Mereka akan dapat memiliki dasar yang kuat, percaya diri akan kemampuan-kemampuannya serta memiliki ketrampilan sepanjang hidupnya yang akan membantu mereka untuk selalu ingin belajar.
Demikianlah sekelumit penjelasan bagaimana anak didik Anda belajar. Mudah-mudahan dengan ‘input’ tersebut di atas , Anda akan lebih dapat mengerti tingkah laku anak didik Anda serta mengarahkannya dengan lebih baik lagi.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda